Pada suatu hari menjelang tengah
malam, Aku terbangun dari tidurku karena ada orang yang mengetuk pintu rumah
dan memanggil namaku. Aku pun segera bangun dari tidurku dan langsung membuka
pintu rumahku. Ternyata, ada 2 orang tetanggaku sedang menunggu di depan
rumahku. Mereka langsung memberitahu ku bahwa ada salah satu pemuda Balonganyang dipukuli oleh warga desa sebelah karena ketahuan sedang mencuri alumunium
pembungkus pipa milik pertamina yang ada di wilayah Balongan. Aku sangat
terkejut mendengar kabar tersebut. Aku pun langsung bergegas bersama temanku
menuju TKP. Namun sayang, TKP sudah sepi. Kata orang-orang yang masih berada
disitu, pemuda yang dipukuli warga sudah diamankan di salah satu pos sekuriti
pertamina UP VI ( sekarang RU VI ). Akhirnya sayapun langsung menuju ke pos
yang dimaksud. Dan saya pun langsung menemui pemuda tersebut.. Ahh.. ternyata
benar, pemuda tersebut warga Balongan dan aku kenal. Aku malu bercampur haru.. , kenapa ini terjadi? Itulah sepenggal kisah nyata pada tahun 2005,
Saat aku masih aktif di salah satu organisasi remaja di Balongan.
Sebenarnya, berita-berita tentang
pencurian asset milik pertamina yang ada di wilayah Balongan sering aku dengar.
Kenapa pencurian-pencurian tersebut berulang kali terjadi? Sebagian orang
mengatakan pencurian tersebut terjadi karena banyaknya pengangguran di wilayah
tersebut. Pengangguran inilah
yang menjadi biang kerok munculnya tindak
kriminal di Balongan. Tidak salah, kalau ada yang berpendapat demikian, karena
memang faktanya di lapangan seperti itu.
Kalau menurut ku, pengangguran
itu lebih tepatnya bisa menghasilkan suatu kreatifitas seseorang atau kelompok.
Tindak kriminal yang terjadi merupakan bentuk kreatifitas seseorang atau kelompok.
Seseorang bisa melepas alumunium pembungkus pipa dengan alat-alat seadanya,
mengambil minyak di dalam tanki yang disegel, mengoplos minyak, dan lain-lain.
Bukankah itu tindakan kreatif? Yup
betul, itu semua perlu kreatifitas seseorang dalam melakukannya. Tapi sayang
itu semua tindakan kreatif yang negatif. Jadi, tepat kalau aku mengatakan
pengangguran bisa menghasilkan tindakan kreatif yang hasilnya luar biasa atau
diluar dugaan.
Lalu, apakah dengan menganggur
seseorang bisa menghasilkan tindakan kreatif yang positif? Tentu bisa. Sekarang
tinggal pada pilihan kita, apakah dengan menganggur kita akan bertindak kreatif
yang negative dan destruktif? Atau justru sebaliknya, dengan menganggur kita
bisa menghasilkan idea tau tindakan kreatif yang positif. Contoh kretifitas
yang positif adalah membuka usaha sendiri dan tanpa harus bergantung kepada
penyedia pekerjaan ( perusahaan ). Banyak orang yang menjadi korban PHK dan
menjadi pengangguran, justru sukses karena ide kreatif dan kerja kerasnya
membangun usaha. Bahkan pendapatannya lebih besar dibandingkan para karyawan
yang bekerja di perusahaan-perusahaan.
Bagi yang menganggur, Sekarang
pilihan ada ditangan anda, mau kreatif positif atau kreatif negatif? Kalau ada
yang lebih baik kenapa harus pilih yang buruk atau negatif. Masih banyak
peluang usaha yang baik dan halal. Semoga dengan usaha-usaha yang halal, kita
akan mendapatkan keberkahan dan kebahagiaan dunia akhirat. Amin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar