Energi masa depan merupakan tema kontes blog pertamina untuk tahun 2013. Kontes blog ini merupakan kali kedua yang saya ikuti, yang sebelumnya pada beberapa tahun yang lalu Saya pun pernah mengikuti kontes blog pertamina dengan tema “Kerja Keras Adalah Energi Kita”
Energi masa depan , sebuah kalimat yang menggugah diri Saya untuk mengikuti kontes blog pertamina ini. Kenapa? Karena bagi Saya kalimat tersebut mengandung sebuah energi yang bisa membangkitkan pribadi ( termasuk saya ) maupun institusi untuk segera “action” mempersiapkan dan mengembangkan energi masa depan untuk menghindari terjadinya krisis energi serta untuk menjaga keberlangsungan dan ketersediaan energi bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sumber kekayaan alam (air, minyak bumi, batu bara, hutan, dan sebagainya) semakin hari semakin berkurang. Dan perlu diingat juga bahwa kekayaan alam hari ini adalah bukan milik kita, melainkan titipan anak cucu kita. Maka sudah menjadi keharusan bagi kita baik secara pribadi maupun institusi untuk mempersiapkan dan mengembangkan energi masa depan yang nantinya akan dinikmati oleh anak cucu kita.
Energi masa depan , sebuah kalimat yang menggugah diri Saya untuk mengikuti kontes blog pertamina ini. Kenapa? Karena bagi Saya kalimat tersebut mengandung sebuah energi yang bisa membangkitkan pribadi ( termasuk saya ) maupun institusi untuk segera “action” mempersiapkan dan mengembangkan energi masa depan untuk menghindari terjadinya krisis energi serta untuk menjaga keberlangsungan dan ketersediaan energi bagi generasi bangsa di masa yang akan datang. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa sumber kekayaan alam (air, minyak bumi, batu bara, hutan, dan sebagainya) semakin hari semakin berkurang. Dan perlu diingat juga bahwa kekayaan alam hari ini adalah bukan milik kita, melainkan titipan anak cucu kita. Maka sudah menjadi keharusan bagi kita baik secara pribadi maupun institusi untuk mempersiapkan dan mengembangkan energi masa depan yang nantinya akan dinikmati oleh anak cucu kita.
Pertamina sebagai institusi perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di bidang usaha energi sudah tugasnya untuk memikirkan bagaimana cara dan mengembangkan energi masa depan tersebut. Energi masa depan yang harus dibuat dan dikembangkan oleh pertamina tidak hanya berkutat pada masalah eksplorasi dan produksi sumber daya alam saja, melainkan ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu energi masa depan berupa kepedulian dari pertamina. Karena kepedulian merupakan energi masa depan sebenarnya.
Seperti yang pernah saya jelaskan pada kontes blog pertamina beberapa tahun yang lalu, bahwa ada dua jenis energi yang perlu disiapkan oleh Pertamina, yaitu:
Pertama: Energi input, yaitu energi yang digunakan untuk membangun Pertamina menjadi perusahaan besar, contohnya: semangat sumber daya manusia yang berkualitas.
Seperti yang pernah saya jelaskan pada kontes blog pertamina beberapa tahun yang lalu, bahwa ada dua jenis energi yang perlu disiapkan oleh Pertamina, yaitu:
Pertama: Energi input, yaitu energi yang digunakan untuk membangun Pertamina menjadi perusahaan besar, contohnya: semangat sumber daya manusia yang berkualitas.
Kedua: Energi output, yaitu energi yang dihasilkan oleh Pertamina untuk diberikan kepada masyarakat berupa produk-produk Pertamina dan kepedulian pertamina serta bentuk pelayanan lainnya untuk masyarakat.
Energi output berupa kepedulian pertamina akan menjadi energi masa depan yang selalu ada sampai masa-masa yang akan datang. Adapun bentuk kepedulian yang bisa menjadi energi masa depan adalah:
Energi output berupa kepedulian pertamina akan menjadi energi masa depan yang selalu ada sampai masa-masa yang akan datang. Adapun bentuk kepedulian yang bisa menjadi energi masa depan adalah:
Pertama, Kepedulian pertamina terhadap alam yang memiliki kandungan sumber daya yang terbatas dan pertamina peduli untuk mengembangkan keterbatasan sumber daya alam tersebut dengan terus berinovasi menciptakan energi yang bersumber dari alam yang bisa diperbaharui dan ramah terhadap alam itu sendiri.
Kedua, Kepedulian pertamina terhadap masyarakat yang menopang kegiatan eksplorasi dan produksinya. Peran masyarakat terhadap keberlangsungan kegiatan usaha pertamina sangat berarti. Bagaimana pertamina akan mampu menciptakan energi baru yang inovatif kalau pertamina tidak bisa membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif dengan masyarakat sekitar.
Seperti pengalaman yang saya alami sendiri di tempat kelahiran saya. Sudah puluhan tahun Pertamina beroperasi di wilayah tempat kelahiran saya, tepatnya Desa Balongan. Mulai dari unit eksplorasi dan produksi, lpg, pemasaran, sampai pengolahan, semuanya ada di Balongan tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Sudah puluhan tahun juga perusahaan tersebut tidur nyenyak, tidak peduli dengan keadaan warga sekitar. Sejak saya masih kecil, pertamina sudah ada dan sudah beroperasi di wilayah Balongan. Sejak itu juga saya tidak merasakan bentuk kepedulian dari pertamina. Waktu saya kecil, banyak warga balongan yang menjadi pencari minyak sisaan di tanki-tanki mobil pengangkut BBM yang sudah mengirimkan BBMnya ke SPBU-SPBU atau perusahaan-perusahaan mitra pertamina. Warga harus ngantri untuk mendapatkan sisaan minyak tersebut, yang banyaknya hanya dalam hitungan tetes saja. Itupun warga harus susah payah menyedot/menghisap sisa minyak tersebut dari dalam tanki menggunakan selang. Sampai sekarang pun kita masih bisa menjumpai kegiatan warga tersebut, namun tidak parah seperti dulu. Kegiatan warga tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Dimana kepedulian pihak pertamina terhadap masyarakat Balongan saat itu?
Saat saya masih kecil juga, sepanjang pinggiran“ kali” (sebuah sungai buatan atau saluran air dengan ukuran besar yang dibuat oleh Pertamina sebagai saluran keluar masuknya air dari wilayah pertamina ke laut atau sebaliknya ) yang ada di desaku jadi tempat pembuangan air besar umum dan massal… he..he… Ada yang belum tahu “ kali” yang saya maksud? Itu tuh.. “kali” milik Pertamina UPMS Balongan, posisinya (sekarang)ada di pinggiran jalan masuk menuju tempat wisata pantai Balongan Indah. Biasanya kalo pagi hari penduduk setempat sudah nongkrong sepanjang pinggiran “kali” tersebut. Ngapain? Ya bisa tebak sendirilah mereka melakukan apa? Yup, betul sekali.. mereka buang air besar rame-rame. Sepanjang pinggiran “kali “ berderet dan penuh dengan kotoran manusia. Memang jorok sich lihatnya, tapi mau bagaimana lagi, kondisi masyarakat balongan saat itu ya..seperti itu. Sangat Ironis, Balongan sebagai daerah penyangga Perusahaan nasional sebesar Pertamina, masyarakat sekitar masih buang air besar di pinggiran kali karena sebagian besar dari mereka tidak mempunyai WC. Tapi anehnya dari pihak pertamina tidak mau peduli dengan kondisi masyarakat seperti itu. Mungkin Pihak pertamina sudah merasa berjasa atau sudah merasa banyak membantu mayarakat balongan dengan membiarkan mereka buang air besar di pinggiran “kali” milik pertamina. Anggap saja “kali” tersebut sebagai WC umum yang dibuatkan oleh pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat balongan. Sekali lagi, Dimana kepedulian pihak pertamina terhadap masyarakat Balongan saat itu?
Kalau diceritakan semua disini tentang tindak tanduk pertamina yang asyik tidur nyenyak , kayaknya tidak cukup waktunya. Yang jelas pertamina balongan saat itu tidur nyenyak.
Namun, sekarang mata pertamina perlahan-lahan terbelalak dan bangun dari tidur nyenyaknya. Kenapa? Apakah karena kesadaran nya untuk melakukan tanggung jawab sosial atau kepeduliannya kepada warga sekitar? Tidak! Ini lebih karena dorongan atau tuntutan warga balongan yang bergerak menuntut hak sosialnya. Itulah jawaban yang tepat pada saat itu.
Namun sekarang pertamina sudah benar-benar sadar akan pentingnya sebuah bentuk kepedulian. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya program-program kemitraan dan bina lingkungan untuk masyarakat. Mulai dari kegiatan di bidang ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kebudayaan, dan sebagainya. Kepedulian ini dilakukan tentunya mempunyai maksud dan tujuan, dan salah satu maksud dan tujuan tersebut adalah untuk membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif dengan masyarakat sekitar sehingga keberlangsungan kegiatan usaha pertamina dalam menyediakan energi baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang ( energi masa depan ) akan terus berjalan dengan baik dan lancar. Tepat kiranya, kalau saya katakan kepedulian pertamina merupakan energi masa depan.
Seperti pengalaman yang saya alami sendiri di tempat kelahiran saya. Sudah puluhan tahun Pertamina beroperasi di wilayah tempat kelahiran saya, tepatnya Desa Balongan. Mulai dari unit eksplorasi dan produksi, lpg, pemasaran, sampai pengolahan, semuanya ada di Balongan tempat saya dilahirkan dan dibesarkan. Sudah puluhan tahun juga perusahaan tersebut tidur nyenyak, tidak peduli dengan keadaan warga sekitar. Sejak saya masih kecil, pertamina sudah ada dan sudah beroperasi di wilayah Balongan. Sejak itu juga saya tidak merasakan bentuk kepedulian dari pertamina. Waktu saya kecil, banyak warga balongan yang menjadi pencari minyak sisaan di tanki-tanki mobil pengangkut BBM yang sudah mengirimkan BBMnya ke SPBU-SPBU atau perusahaan-perusahaan mitra pertamina. Warga harus ngantri untuk mendapatkan sisaan minyak tersebut, yang banyaknya hanya dalam hitungan tetes saja. Itupun warga harus susah payah menyedot/menghisap sisa minyak tersebut dari dalam tanki menggunakan selang. Sampai sekarang pun kita masih bisa menjumpai kegiatan warga tersebut, namun tidak parah seperti dulu. Kegiatan warga tersebut dilakukan demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Dimana kepedulian pihak pertamina terhadap masyarakat Balongan saat itu?
Saat saya masih kecil juga, sepanjang pinggiran“ kali” (sebuah sungai buatan atau saluran air dengan ukuran besar yang dibuat oleh Pertamina sebagai saluran keluar masuknya air dari wilayah pertamina ke laut atau sebaliknya ) yang ada di desaku jadi tempat pembuangan air besar umum dan massal… he..he… Ada yang belum tahu “ kali” yang saya maksud? Itu tuh.. “kali” milik Pertamina UPMS Balongan, posisinya (sekarang)ada di pinggiran jalan masuk menuju tempat wisata pantai Balongan Indah. Biasanya kalo pagi hari penduduk setempat sudah nongkrong sepanjang pinggiran “kali” tersebut. Ngapain? Ya bisa tebak sendirilah mereka melakukan apa? Yup, betul sekali.. mereka buang air besar rame-rame. Sepanjang pinggiran “kali “ berderet dan penuh dengan kotoran manusia. Memang jorok sich lihatnya, tapi mau bagaimana lagi, kondisi masyarakat balongan saat itu ya..seperti itu. Sangat Ironis, Balongan sebagai daerah penyangga Perusahaan nasional sebesar Pertamina, masyarakat sekitar masih buang air besar di pinggiran kali karena sebagian besar dari mereka tidak mempunyai WC. Tapi anehnya dari pihak pertamina tidak mau peduli dengan kondisi masyarakat seperti itu. Mungkin Pihak pertamina sudah merasa berjasa atau sudah merasa banyak membantu mayarakat balongan dengan membiarkan mereka buang air besar di pinggiran “kali” milik pertamina. Anggap saja “kali” tersebut sebagai WC umum yang dibuatkan oleh pertamina sebagai bentuk tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat balongan. Sekali lagi, Dimana kepedulian pihak pertamina terhadap masyarakat Balongan saat itu?
Kalau diceritakan semua disini tentang tindak tanduk pertamina yang asyik tidur nyenyak , kayaknya tidak cukup waktunya. Yang jelas pertamina balongan saat itu tidur nyenyak.
Namun, sekarang mata pertamina perlahan-lahan terbelalak dan bangun dari tidur nyenyaknya. Kenapa? Apakah karena kesadaran nya untuk melakukan tanggung jawab sosial atau kepeduliannya kepada warga sekitar? Tidak! Ini lebih karena dorongan atau tuntutan warga balongan yang bergerak menuntut hak sosialnya. Itulah jawaban yang tepat pada saat itu.
Namun sekarang pertamina sudah benar-benar sadar akan pentingnya sebuah bentuk kepedulian. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya program-program kemitraan dan bina lingkungan untuk masyarakat. Mulai dari kegiatan di bidang ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kebudayaan, dan sebagainya. Kepedulian ini dilakukan tentunya mempunyai maksud dan tujuan, dan salah satu maksud dan tujuan tersebut adalah untuk membangun hubungan yang harmonis dan menciptakan kondisi yang kondusif dengan masyarakat sekitar sehingga keberlangsungan kegiatan usaha pertamina dalam menyediakan energi baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang ( energi masa depan ) akan terus berjalan dengan baik dan lancar. Tepat kiranya, kalau saya katakan kepedulian pertamina merupakan energi masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar